Potensi Desa Wisata Pancoh, Destinasi Wisata Yang Menjanjikan
Desa Wisata Pancoh atau lebih di kenal sebagai Desa Pancoh adalah sebuah Desa Wisata yang terletak di desa Girikerto, kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi, membuat suhu di Desa Pancoh serendah 20° Celsius. (sumber dari : wikipedia)
Desa ini memiliki berbagai macam potensi wisata yang bisa berkembang. Wisata yang ada di sini cukup beragam antara lain adalah sungai, perbukitan, persawahan hingga pegunungan. Dusun Pancoh mendapatkan kepercayaan oleh lingkungan dan provinsi untuk menjadi desa ekowisata.
Konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism merupakan ciri yang diusung Desa Ekowisata Pancoh. Menawarkan atraksi wisata alam dan budaya.
Wisatawan yang datang bisa memilih berbagai jenis atraksi yang ditawarkan. Atraksi wisata budaya misalnya, mulai dari mengikuti berbagai acara tradisi seperti wiwitan, bermain gamelan, serta ikut membajak sawah secara tradisional. Untuk atraksi wisata alam mulai dari, mengolah biogas, susur sungai, menanam padi, guyang sapi, memanen salak, dsb.
Bagi tangan-tangan usil tapi kreatif, di desa ini juga menawarkan pengalaman membuat olahan kerajinan mulai dari bambu, janur salak, membatik, mengolah sampah dan kawan-kawannya.
Potensi Wisata di Desa Pancoh
Yogyakarta sudah lama terkenal sebagai salah satu lokasi destinasi wisata Indonesia. Salah satu tempat yang menarik dan masih baru sebagai tempat wisata adalah dusun Pancoh. Desa Ekowisata Pancoh memiliki banyak potensi wisata yang mayoritas mengandalkan alam dan budaya masyarakat setempat. Berikut ini adalah potensi wisata di Desa Pancoh.
1. Wisata Susur Sungai di Desa Wisata Pancoh
Susur air berlokasi tidak jauh dari kebun salak. Setiap hektar lahan tersebut dialiri air sungai sehingga membuatnya terlihat menarik. Masyarakat setempat menyiapkan wisata susur air untuk menyambut wisatawan yang ingin berkunjung di desa. Aliran sungai ini memiliki panjang sekitar 400m.
Susur sungai ini juga sudah tersedia fasilitas perahu kecil. Pengunjung dapat langsung memakai fasilitas tersebut untuk menyusuri sungai desa pancoh.
2. Kebun Salak
Di desa Pancoh terdapat kebun salah yang sangat subur. Ladang yang berisi ribuan salak dengan berbagai jenis ini memang terlihat menarik. Kebun salak yang sangat subur sangat mendukung untuk dijadikan tempat wisata. Penataan dan luasnya lahan akan menjadikan area perkebunan terasa indah.
Potensi ini pasti akan mendatangkan pemasukan tambahan buat desa dan masyarakat setempat. Wisatawan juga bisa melakukan penelitian terkait cara tanam salak dan sebagainya.
3. Area Outbond
Bagi yang suka berolahraga, desa Pancoh juga memiliki area outbond. Pengunjung dapat memanfaatkan area tersebut untuk beraktivitas fisik seperti jogging dan sebagainya. Lahan yang luas juga bisa dipakai untuk aktivitas olahraga lain seperti sepakbola, voli, dll. Namun, bagi yang hanya ingin menikmati wisata, juga bisa melihat-lihat lingkungan sekitar.
4. Bambu Surthong
Wisata bambu surthong ini terbilang masih baru. Ini adalah icon khas desa Pancoh. Masyarakat membuat sebuah benda yang terbuat dari bambu dan paralon. Karena benda tersebut di buat dengan keterampilan warga sekitar, akhirnya menghasilkan desain yang unik. Ketika memainkan alat ini dengan mengalirkani air, seketika muncul suara “Thong”.
Alasan dinamakan bambu surthong adalah karena suaranya yang berbunyi “Thong”. Benturan airnya juga menimbulkan suara “Surrr” sehingga jika digabung menjadi surthong.
5. Tangkap Ikan
Di desa Pancoh juga memiliki tempat wisata memancing ikan. Lokasi ini satu jalur dengan wisata susur air. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di area pemancingan ikan. Wisatawan dapat memancing, menjaring hingga sekedar memberi makan ikan.
Perihal alat, di sini juga sudah tersedia fasilitas seperti pancing dan pakan ikan. Anda hanya perlu menikmati hari demi hari sembari menunggu ikan memakan umpan.
Dengan berkunjung ke Desa Wisata Poncoh kita tak hanya berwisata namun juga kita turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan live in adalah kita menginap dan mengikuti aktivitas yang ada di desa Pancoh.
Pengunjung yang menginap akan diminta untuk membayar uang konservasi lingkungan sebesar Rp 15.000,- per malamnya. Nantinya uang tersebut untuk upaya pelestarian lingkungan berupa penanaman bibit pohon.
Tersedia lebih dari 60 rumah penduduk yang siap menjadi homestay pengunjung. Kita akan merasakan langsung kehidupan pedesaan di lereng Merapi secara lebih dekat dengan kegiatan masyarat setempat. Silahkan klik tautan desa ekowisata Pancoh di sini.
Hubungi Kami
Bagi anda yang hendak berwisata ke Jogja dalam Paket Wisata Jogja untuk acara study tour, field trip, outbound training, company tour atau family gathering dapat menghubungi kami di nomer telpon: 0819-5864-3820. Atau klik tautan di bawah ini untuk pemesanan paket live in di Desa Wisata Pancoh.
Follow Us On
Desa Wisata Pancoh