Napak Tilas Sejarah Islam di Wisata Sejarah Muhammadiyah

Yogyakarta memiliki banyak destinasi wisata edukasi. Yang berada di kota Yogyakarta atau kawasan di sekitarnya. Salah satu destinasi wisata edukasi yang layak untuk dikunjungi adalah wisata sejarah Muhammadiyah.

Lokasinya berada di kawasan Kauman, kelurahan Ngupasan, kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Tepatnya di Utara Keraton Ngayogyakarta atau di selatan Malioboro. Anda hanya perlu berjalan 15 menit dari Malioboro untuk sampai ke sana. 

Kawasan Kauman menjadi destinasi wisata karena memiliki sejarah bagi negeri ini. Di sinilah pergerakan Muhammadiyah pertama kali didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Lahir, tumbuh dan berkembang di sini hingga menjadi salah satu organisasi Islam besar di Indonesia.

Selain itu hal yang memperkuat Kauman di sebut sebagai Kampung Muhammadiyah adalah hampir sebagian besar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah lahir di Kauman. Seperti KHA Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH Fachruddin, KH Ahmad Badawi, KH Yunus Anis, KH Ibrahim,  dan KH Hisyam. 

Pada dekade awal Muhammadiyah, selain menjadikan Kauman sebagai tempat belajar yang bercorak Islam-modernis, KHA Dahlan juga menjadikan Kauman sebagai tempat penempaan kader-kader terbaik Muhammadiyah yang disiapkan untuk melangsungkan estafet kepemimpinan Muhammadiyah. Hal itu terbukti dengan deretan pemegang tampuk pimpinan Muhammadiyah yang berasal dari Kauman ini.

Lalu bagaimana sejarah dan apa saja daya tarik wisata ini.? Anda bisa membaca selengkapnya di sini sampai selesai ya.

Tentang Wisata Sejarah Muhammadiyah

Jika anda belum pernah mampir ke sini, berikut beberapa informasi menarik mengenai Kampung Kauman yang menjadi destinasi wisata sejarah Muhammadiyah.

Sejarah Singkat Kampung Kauman

Kampung Kauman merupakan tempat kelahiran pendiri Muhammadiyah yang bernama Ahmad Dahlan. Lahir dengan nama Muhammad Darwis pada 1 Agustus 1886. Ayahnya yang bernama Kiai Haji Abu Bakar Bin Haji Sulaiman membesarkan dan mendidik langsung Darwis kecil.

Selama hidupnya, Haji Abu Bakar bertugas sebagai abdi dalem kasultanan Yogyakarta. Menjabat sebagai khatib di Masjid Gedhe Kauman dan bertugas memberi khotbah setiap shalat Jumat. Bergantian dengan khatib lainnya yang juga sebagai abdi dalem.

Di sinilah Darwis kecil belajar hingga akhirnya menjalankan ibadah haji dan menuntut ilmu selama 5 tahun di Makkah. Saat menuntut ilmu di Makkah inilah Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan.

Setibanya dari Makkah, Ahmad Dahlan mendirikan pergerakan Muhammadiyah. Tepat pada tanggal 18 November 1912 di kampung Kauman Yogyakarta. Dari sinilah Muhammadiyah berkembang di Indonesia hingga saat ini. Memberi kontribusi pada banyak bidang, terutama bidang pendidikan.

Kauman Daya Tarik Wisata Sejarah Muhammadiyah

Daya tarik utama wisata Kauman ini adalah masjid Gedhe yang masih kokoh sampai sekarang. Tidak hanya itu saja, konsistensi arah kiblat juga menjadi ciri khas masjid ini.

KH Ahmad Dahlan menyesuaikan arah kiblat masjid sesuai dengan arah Kakbah. Bukan lagi menghadap ke barat. Perlu kecerdasan dan keberanian Ahmad Dahlan untuk mengubahnya. Mengingat teknologi jaman dahulu tidak secanggih sekarang.

Selain masjid Gedhe, wisatawan juga bisa melihat bangunan rumah tempo dulu. Bangunan arsitektur perpaduan Jawa dan Belanda. Di sini juga pengunjung bisa belajar dengan bertanya kepada masyarakat sekitar tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah. Sekaligus napak tilas melihat langsung lokasi yang menjadi tempat perjuangan KH Ahmad Dahlan yang di sebut sebagai Sang Pencerah dalam menjadi motor dakwah Islamiyyah di Yogyakarta dan sekitarnya.

Pesona Langgar Kidoel Wisata Muhammadiyah

Langgar Kidoel adalah spot favorit bagi pengunjung. Terletak tepat di depan rumah KH Ahmad Dahlan. Di Langgar itulah KH Ahmad Dahlan melakukan banyak aktivitas keseharian terutama berinteraksi langsung atau mengajar dengan murid-muridnya. Langgar Kidoel berdiri sekitar tahun 1800-an setelah KH Ahmad Dahlan menikah. Langgar tersebut pernah dirobohkan karena pada waktu itu masih banyak masyarakat Kauman yang belum bisa menerima ajaran beliau. Dan dibangun kembali berkat dukungan saudara-saudaranya yang memang menghendaki KH Ahmad Dahlan tetap tinggal di Kauman dan terus mensyiarkan agama Islam.

Begitu juga dengan Siti Walidah, istrinya. Menggunakan area Langgar Kidul untuk mengajar murid perempuannya, ketika sudah mulai bisa mengajar. Awal mulanya didirikan langgar adalah dalam rangka untuk sholat kaum perempuan dan anak-anaknya. Kampung Kauman ini kurang lebih memiliki 10 langgar. Langgar di Kauman tidak mengumandangkan adzan karena pada dasarnya adzan di Kauman terpusat pada Masjid Besar Keraton Yogyakarta.

Di Kauman juga terdapat Makam Kauman, yang letaknya berada di dalam komplek Masjid Gedhe Kauman. Tepatnya berada di belakang masjid di sisi barat. Di Makam Kauman ini banyak tokoh Muhammadiyah dikebumikan. Salah satunya adalah Nyai Siti Walidah atau yang lebih di kenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. 

Beliau merupakan pahlawan perempuan pertama dan satu-satunya dalam bidang agama. Jasa beliau pada bangsa dan agama amatlah besar. Dari perjuangan beliau, lahirlah Aisyiyah, salah satu organisasi perempuan pertama di Indonesia. Padahal pada zaman itu organisasi perempuan masih dianggap tabu.

Karena memiliki sejarah yang sangat penting, maka dinas pariwisata Yogyakarta menetapkan kampung Kauman sebagai situs sejarah. Dengan membuka wisata sejarah Muhammadiyah.

Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang tersaji dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama. Berbekal nilai luhur dan pengalaman sejarah Muhammadiyah pengunjung diharapkan dapat membentangkan cakrawala wawasan ke depan dengan lebih bijaksana dan berpartisipasi dalam gerak sejarah Muhammadiyah berikutnya.

Dengan gedung yang berkonsep ramah anak, perempuan, dan disabilitas. Museum ini menggunakan teknologi IT untuk menjelaskan story line tentang perjalanan Muhammadiyah. Dari 4 lantai yang dimiliki, lantai 1 memuat historiografi Muhammadiyah, sedangkan lantai 2 adalah ruang pamer tematik Muhammadiyah untuk bangsa yang dapat membuat pengunjung merasakan masa lalu, masa kini dan masa depan. Silahkan klik Museum Muhammadiyah untuk informasi selengkapnya.

Hubungi Kami

Bagi anda yang hendak berwisata sejarah Muhammadiyah dalam Paket Wisata Jogja untuk acara study tour, field trip, outbound training, company tour atau family gathering dapat menghubungi kami di nomer telpon: 0819-5864-3820. Atau klik tautan di bawah ini untuk pemesanan paket wisata sejarah Muhammadiyah.

Follow Us On

wisata sejarah Muhammadiyah

Shares