Museum Nasional atau Museum Gajah
Bangunan Museum Nasional Indonesia, atau yang sering disebut dengan Museum Gajah, adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara (sumber: wikipedia).
Kompleks Museum Nasional berada di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan hingga saat ini mempunyai 2 gedung. Gedung A untuk ruang pamer dan wahana Imersifa. Sedangkan Gedung B atau Gedung Arca, yang pembukaan secara resminya pada tanggal 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain berguna untuk pameran juga bisa untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil dan perpustakaan. Di Museum Nasional terdapat pula gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya.
Hingga saat ini Museum Nasional menyimpan 190.000an benda-benda bernilai sejarah. Yang terdiri dari 7 jenis koleksi yakni: Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi dan Sejarah.
Sejarah Museum Nasional
Dari laman resminya, sejarah Museum Nasional bermula dengan berdirinya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh pemerintah Belanda pada 24 April 1778. Lembaga independen ini bertujuan memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.
Cikal Bakal Museum Nasional
Salah seorang pendiri lembaga ini, JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumahnya di Jalan Kalibesar, kawasan perdagangan di Jakarta Kota. Dia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna. Sumbangan dari Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.
Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru sebagai museum dan ruang pertemuan Literary Society (dulu disebut gedung “Societeit de Harmonie”). Bangunan ini berlokasi di Jalan Majapahit Nomor 3 (sekarang kompleks gedung Sekretariat Negara, di dekat Istana Kepresidenan).
Jumlah koleksi milik BG terus meningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapat lagi menampung koleksinya. Pada tahun 1862, pemerintah Belanda memutuskan membangun gedung museum baru di lokasi yang sekarang, di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12 (dulu disebut Koningsplein West). Gedung ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Perkembangan Museum Nasional
Museum ini terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. Dengan sebutan “Gedung Gajah” atau “Museum Gajah” karena di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu. Hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand pada tahun 1871. Selain itu Museum ini juga di sebut “Gedung Arca” karena di dalam gedung banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.
Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia. Maka pada 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia. Yang kemudian menjadi Museum Pusat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat statusnya menjadi Museum Nasional. Kini bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pada 22 Maret 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 117/KMK.05/2021. Museum Nasional ditetapkan sebagai instansi pemerintah pusat dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan yang didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
4 Fakta Menarik Tentang Museum Nasional
1. Museum terbesar se-Asia Tenggara
Bangunan Museum Nasional adalah salah satu museum terbesar se-Asia Tenggara dan merupakan salah satu museum dengan koleksi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Berada di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan hingga saat ini mempunyai dua gedung. Gedung A untuk ruang pamer serta penyimpanan koleksi, dan Gedung B yang di kenal pula dengan sebutan Gedung Arca.
Pembukaan Gedung B secara resmi pada 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain untuk pameran, gedung ini juga untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan.
2. Punya koleksi patung setinggi 414 cm
Museum ini memiliki banyak sekali artefak dari zaman kolonial, arca-arca kuno, prasasti,dan barang barang kuno lain. Yang dikategorikan dalam bentuk etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka dan benda berharga. Hingga saat ini tercatat ada 140.000 koleksi di Museum Nasional. Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa.
Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di bumi. Bentuk patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini, perkiraan berasal dari abad ke 13 – 14.
3. Patung gajah yang ikonik
Ternyata ada alasan mengapa masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Museum Gajah daripada Museum Nasional. Hal itu karena terdapat patung gajah ikonik yang terletak persis di depan museum ini. Patung Gajah yang terbuat dari perunggu tersebut merupakan hadiah pemberian dari Raja Chulalongkorn yang berasal dari Thailand pada tahun 1871. Meskipun nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia, tetap saja masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta menyebutnya dengan Museum Gajah. Patung ini yang menjadi maskot atau ikon dari museum tersebut.
4. Museum Nasional Bukan Monas
Tahukah kamu apa perbedaan Monumen Nasional dengan Museum Nasional.? Klik di sini untuk mengetahui perbedaannya.
Hubungi Kami
Untuk memudahkan dalam penyelenggaraan kegiatan study tour sekolah anda ke Jakarta dari luar kota. Dengan Museum Gajah sebagai salah satu tempat kunjungannya. Kami siap membantu dengan memberikan pelayanan yang hemat dan rangkaian kunjungan yang lebih efektif. Hubungi kami di nomer 0819-5864-3820, atau klik hubungi kami di bawah ini untuk informasi dan pemesanan paket Study Tour Jakarta ini.
Follow Us On
Museum Nasional